MAHASISWA PPS UM METRO PRODI MP TERPILIH SEBAGAI PENDAMPING PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YBM-BRI

Andi Noviandi, 177200 54 (2017) Mahasiswa Pps Um Metro Prodi Mp Terpilih Sebagai Pendamping Program Pengabdian Masyarakat Ybm-bri,


TEXT
fulteks.pdf
Download


ABSTRAK

Mahasiswa PPs UM Metro Terpilih Sebagai Pendamping Program Pengabdian Masyarakat YBM-BRI

UM Metro – Pergerakan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) dalam membantu perekonomian masyarakat ikut menghantarkan salah satu mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muhammadiyah Metro turut mengambil peran dalam memberikan pendampingan. Ia adalah Andi Noviyandi, mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan yang kini mendapatkan hibah dari YBM-BRI untuk membantu perekonomian masyarakat Batanghari tepatnya di desa Balekencono.

Hibah tersebut merupakan Peningkatan Keterampilan Usaha Produksi Kerupuk Singkong dan Rik-Rik bagi masyarakat Balekencono Batanghari untuk menunjang perekonomian mereka. Hal ini disampaikan Andi Noviyandi kepada Medium News pada Rabu, 11 Juli 2018.

“Kerupuk Singkong dan Rik-rik adalah kerupuk yang terbuat dari bahan baku singkong. Lokasi produksi singkong ini terletak di Desa Balekencono, Batanghari, Lampung Timur. Sebagian besar masyarakat di sini adalah pembuat kerupuk singkong tradisional , di mana wilayah pemasarannya ada yang di Pekalongan, Batanghari, Menggala, Purbolinggo, Metro, Way Jepara, dan lain-lain. Menurut saya usaha ini sangat potensial & produktif dikembangkan,” kata  Andi Noviyandi.

Mahasiswa bimbingan Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed. ini menyampaikan dana 73 juta yang dikucurkan dari YBM-BRI tersebut ditujukan kepada kelompok pengusaha kerupuk Singkong dan Rik-Rik setempat yang beranggotakan 20 orang.

“Saya diminta untuk menjadi mentor bagi mereka. Biasanya kami memberikan pembinaan dengan lima kali kunjungan ke lokasi ditambah kami membuat kesepakatan untuk mengadakan rapat evaluasi hasil setiap sebulan sekali,” ujarnya.

Produksi Kerupuk singkong Tradisional ini bisa digunakan untuk makanan ringan , acara keluarga dan kegiatan-kegiatan santai lainnya. Sementara proses pembuatannya sangat gampang sekali, kulit singkong dikupas terlebih dahulu kemudian dicuci lalu digiling, jika sudah kemudian hasil gilingan tersebut digencet, lalu diKukus kemudian dibuat molenan singkong, terus dipotong dengan pemotongan tradisional dan yang terakhir dijemur. Jika sudah kering kerupuk tersebut tinggal digoren. Sementara untuk harga jualnya saya pikir ini sangat terjangkau sekali bagi masyarakat di mana harga per-kg hanya Rp 6.500 rupiah,” tambahnya.

Saat ditanya oleh Medium News terkait motivasi dirinya dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat Batanghari tersebut, Andi Noviyandi menyampaikan bahwa dirinya terinspirasi atas sikap yang diajarkan oleh dosen sekaligus ayah angkatnya.

“Saya terinspirasi oleh Gurunda dan sekaligus ayah angkat saya, Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed. akan kebaikan beliau yang tidak pernah mengenal pamrih dan terus menebar manfaat untuk orang lain, dan terus mengangkat derajat orang-orang yang perlu diangkat untuk kebaikan. Sebagian masyarakat di Desa Balekencono menggantungkan hidupnya dengan membuat kerupuk singkong sebagai kebutuhan hidup. Latar belakang pendidikan yang rendah, wawasan yang kurang, manajemen keuangan yang masih rendah dan modal yang tidak ada inilah motivasi terbesar saya untuk hadir membantu masyarakat yang memiliki keterampilan membuat kerupuk singkong tersebut,” tegasnya.

Ia juga berharap, usaha yang kini digeluti dan di produksi di rumah masing-masing anggota kelompok Pengusaha Kerupuk Singkong dan Rik-rik masyarakat Balekencono tersebut dapat menembus pasar modern. “Kedepan mudah-mudahan perkembangan produksi kerupuk singkong ini bisa masuk ke Supermarket, tentunya dengan penyajian cita rasa berbeda-beda,” pungkasnya. (AL-Bayurie¦Hum)


Type:Other
Depositing User:Admin Universitas
Date Deposited:30 October 2020
Last Modified:30 October 2020
URI:https://repository.ummetro.ac.id/mahasiswa/halaman/115