IDENTIFIKASI INDIKATOR KEMANDIRIAN KELUARGA DI PEDESAAN PESISIR DALAM PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Sri Handayani Hanum, Nurhayati Darubekti* (2020) Identifikasi Indikator Kemandirian Keluarga Di Pedesaan Pesisir Dalam Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Anak, Universitas Muhammadiyah Metro
![]() |
TEXT fulteks.pdf Download |
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sekaligus menggambarkan kondisi lingkungan. Sampai tahun 2018 Provinsi Bengkulu masih termasuk wilayah dengan AKI dan AKB tinggi dengan mencatat sebanyak 39 kematian ibu, ekuivalen 111/100.000 kelahiran hidup dan 249 kematian bayi dari 35.131 kelahiran, ekuivalen 7/1.000 kelahiran hidup. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia termasuk Propinsi Bengkulu. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Penelitian bertujuan mengidentifikasi indikator peningkatan kemandirian keluarga di bidang kesehatan ibu dan anak pada komunitas pedesaan pesisir di Desa Kungkai Baru, kecamatan Air Periukan, kabupaten Seluma, propinsi Bengkulu. Data diperoleh melalui penerapan teknik Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam pada keluarga balita, observasi partisipatif pada pelaksanaan posyandu, observasi nonpartisipatif pada pelayanan KIA di Puskesmas terdekat, dan pendalaman catatan Kader Kesehatan Desa. Penelitian menghasilkan informasi bahwa secara umum kondisi kesehatan ibu dan anak cukup baik, namun tingkat kemandirian keluarga masih dalam level Keluarga Mandiri Tingkat Dua (KM – II), dengan rincian: a. Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat. b. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan. c. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar. d. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
Kata Kunci: kemandirian
keluarga, kesehatan ibu dan anak, pedesaan pesisir
REFERENSI
Cicih, L. H. M. (2011). Pengaruh perilaku ibu
terhadap status kesehatan anak baduta di provinsi Jawa Tengah, Jurnal Sari
Pediatri, Vol. 13, No. 1, Juni 2011
Dinas Kesehatan Propinsi
Bengkulu. (2017) Profil Kesehatan
Propinsi Bengkulu 2016. Bengkulu: Sub. Bag.
Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu.
Dinas Kesehatan Propinsi
Bengkulu. (2019). Profil Kesehatan Propinsi
Bengkulu 2018.
Bengkulu: Sub. Bag. Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Dinas Kesehatan Propinsi
Bengkulu.
Farida, N. (2016). Determinan Pemanfaatan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh Ibu Hamil di Puskesmas Wanakerta Kabupaten
Karawang Tahun 2015 dalam The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol.
2, No.1, Oktober 2016, Hal: 33-41
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
279/MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. (2012). Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation
Agency), 1997. Cetakan Tahun 2012
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Laksono, A. D., dan Rachmawa,
T. (ed). (2013). Determinan Sosial
Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Kanisius.
Mbagaya, Grace M, Mark O
Odhiambo, and Ruth K Oniang’o. (2005). Mother’s health seeking behaviour during child illness in a
rural western Kenya community. Afr Health Sci 2005;5:322–327.
Moleong, Lexy J.. (2017). Metodologi Penelitian
Kualitatif (edisi Revisi) cetakan ke 37. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Zahtamal, Restuastuti, T., dan Chandra, F.. (2011). Analisis Faktor Determinan Permasalahan Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No.
1, Agustus 2011.
Type | : | Other |
Depositing User | : | Admin Universitas |
Date Deposited | : | 20 October 2020 |
Last Modified | : | 20 October 2020 |
URI | : | https://repository.ummetro.ac.id/snppm2/halaman/4 |