STUDI KASUS REMAJA DENGAN GANGGUAN IDENTITAS GENDER (GIG)
Mudaim, Agus Wibowo, Choirima Dina Isnaeni (2019) Studi Kasus Remaja Dengan Gangguan Identitas Gender (gig), LPPM UM Metro
![]() |
TEXT fulteks.pdf Download |
ABSTRAK
Berdasarkan tahap tugas perkembangan bahwa remaja mampu menjalankan peran sebagai pria dan wanita pada umumnya dan mampu menerima perubahan fisik. Namun, pada perkembanganya terdapat remaja yang tidak bisa menerima keadaan peranya sebagai pria atau wanita, apabila seorang remaja tidak bisa menerima keadaan gendernya, maka akan berdampak pada kepribadian yang menyimpang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, 1). Faktor penyebab gangguan identitas gender (GIG), 2). Mengetahui dampak gangguan identitas gender (GIG) pada Remaja.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu memperoleh data yang lengkap dan lebih mendalam. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, mengenai studi kasus pada remaja dengan gangguan identitas gender, dapat disimpulkan bahwa gaya maskulin yang dimiliki oleh remaja perempuan merupakan faktor bawan sejak kecil, selain itu remaja merasa lebih nyaman jika bergaya tomboy karena ia merasa lebih keren dan macho. Faktor lain yang mempengaruhi remaja mengalami gangguan identitas gender yaitu lingkungan, dimana lingkungan tempat tinggal remaja lebih dominan lawan jenis (laki-laki), sehingga lebih sering bermain dengan lawan jenis dan mengikuti gaya teman bermainya. Remaja dengan gangguan identitas gender (GIG) juga memilki teman dekat yang sama tomboy seperti dirinya. Hal lain yang mempengaruhi karena orangtua menginginkan seorang anak yang berbeda dengan jenis gender yang dimiliki. Terkait hal tersebut, berdampak pada kehidupanya, baik itu secara psikologis ataupun lingkungan. Karena dengan masalah yang dialami, remaja menjadi kehilangan kepercayaan diri, merasa tertekan, stress, mengalami diskriminasi pada lingkungan (dikucilkan), dan dianggap aneh/tidak normal.
REFERENSI
Agustiani, Hendrianti. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Ali dan Asrori. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Banik, Cristiani . L .(2016). Dinamika pembentukan internalized homophobia pada orang yang mengalami gangguan identitas gender. Jurnal Universitas Sanata Dharma(Online). 19 Juli 2016. Halaman 1-7.
Heni, Wulandari.(2016). Gender Identity Disorder of Hitam Putih dunia Angel Novel Angeline Julia. Artikel E-Journal. 27 September 2016. Halaman 1-16.
Jeffrey, S.N . Spencer. A. R . dan Beverly . G . (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mahfudhotin, Siti. (2012). Kajian teori gangguan identitas gender. Jurnal UIN Malang (Online). Halaman 15-52.
Nawangsih, Endah. (2017).Peran Teknik Aversi dalam Menangani Kasus Pada Remaja yang Mengalami Gangguan Identitas Gender (GIG). Journal of Psychological Research(Online). Volume 3, No.1, Mei 2017. Halaman 23-34.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
| Type | : | Other |
| Depositing User | : | Admin Universitas |
| Date Deposited | : | 25 March 2024 |
| Last Modified | : | 25 March 2024 |
| URI | : | https://repository.ummetro.ac.id/view/4411 |

